Home » » Museum Trowulan : Wisata Sejarah Majapahit

Museum Trowulan : Wisata Sejarah Majapahit

Museum Trowulan : Wisata Sejarah Majapahit – Majapahit, pada masa silam adalah kerajaan besar yang pada masa kejayaannya memiliki wilayah kekuasaan sangat luas dan terkenal hingga manca negari. Namun, seiring pekembangan jaman, nama Majapahit menjadi semakin pudar dan mungkin saja terjadi bila anak cucu kita kelak tidak mengenalnya.

Bangsa Yang Besar Adalah Bangsa yang tidak melupakan sejarah.

Bercermin dari ungkapan diatas, Museum Trowulan yang berada di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, merupakan lembaga yang dikelolah pemkab Mojokerto yang masih menyimpan dan terus mengumpulkan banyak peninggalan sejarah dari kerajaan terbesar di Indonesia ini. 

Museum Trowulan
Museum Trowulan

Museum Trowulan yang didirikan pada tanggal 24 April 1924, telah mengalami beberapa kali perombakan desain arsitektur dan pemugaran serta kepengelolaannya.  Saat ini, museum Trowulan dikelolah oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Mojokerto wilayah kerja Provinsi Jawa Timur dan telah dipugar hingga mendapatkan bentuk bangunan yang indah dan tertata rapi.

Dengan demikian, Museum Trowulan dapat dijadikan sebagai pilihan wisata sejarah Majapahit bagi keluarga sehingga kelak anak-cucu kita masih dapat mengenal kejayaan leluhurnya di masa silam.

Penulis dan Arca
Penulis berpose di depan sebuah arca
di halaman samping Museum Trowulan
Untuk lebih mengenal Museum Trowulan, Penulis bersama dengan teman-teman pemerhati budaya, menyempatkan berkunjung ke Trowulan, Mojokerto, yang dulunya merupakan pusat kerajaan Majapahit.

Baca Juga :


Sejarah Museum Trowulan

Museum Trowulan didirikan oleh R.A.A. Kromodjojo Adinegoro salah seorang Bupati Mojokerto, bekerjasama dengan Ir. Henry Mcline Pont seorang arsitek Belanda mendirikan Oudheeidkundhige Vereeneging Majapahit (OVM) yaitu suatu perkumpulan yang bertujuan untuk meneliti peninggalan-pennggalan Majapahit. Tepatnya pada tanggal 24 April 1924.

Pintu Masuk Musem Trowulan
Pintu Depan Museum Trowulan

Pada awalnya, OVM menempati sebuah rumah di Situs Trowulan yang terletak di jalan raya jurusan Mojokerto – Jombang km.13 .  Dan benda-benda sejarah yang pertama kali ada adalah artefak-artefak yang ditemukan oleh R.A.A. Kromodjojo Adinegoro baik melalui survey, penggalian maupun yang ditemukan tanpa sengaja.

Semakin lama penemuan artefak-artefak tersebut menjadi semakin banyak sehingga layak untuk dipamerkan sehingga mereka berencana untuk mendirikan sebuah museum. Rencana tersebut dapat terealisasi pada tahun 1926 dan dikenal dengan nama Museum Majapahit.

Peralihan Pengelolaan

Ketika Jepang masuk ke Indonesia tahun 1942, lalu menawan Mcline Pont dan dijebloskan dalam penjara maka Museum Trowulan berpindah-tangan dalam pengelolaan Jepang. Perubahan terjadi silih berganti hingga akhirnya, Museum Trowulan ini dikelolah oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Mojokerto wilayah kerja Provinsi Jawa Timur.

Halaman depan Museum Trowulan
Halaman depan Museum Trowulan
BPCB Mojokerto  memiliki kewenangan tidak hanya melaksanakan perlindungan terhadap benda cagar budaya kerajaan Majapahit saja, tetapi juga seluruh peninggalan kuno yang tersebar di wilayah Jawa Timur. 

Sehingga koleksi museum semakin bertambah banyak sampai kekurangan tempat untuk menampungnya, maka untuk mengatasi permasalahan tersebut museum dipindahkan ke tempat yang lebih luas,  berjarak +2km dari tempat semula, namun masih di Situs Trowulan. 

Bangunan baru tersebut lebih luas dan di desain secara detail dan indah hingga memiliki daya tarik bagi wisatawan untuk mengenal sejarah sekaligus rekreasi dan diberi nama Museum Majapahit, namun masyarakat umum tetap mengenalnya sebagai Museum Trowulan.

Pendopo Museum Trowulan
Pendopo Museum Trowulan
Animo  atau minat masyarakat tentang berbagai hal seputar Majapahit membuat pengelolah kebingungan sampai nama museum berubah beberapa kali yaitu Museum Majapahit berubah nama menjadi Balai Penyelamat Arca, Pusat Informasi Majapahit lalu yang terakhir menjadi Museum Majapahit BPCB Mojokerto wilayah kerja Provinsi Jawa Timur.

Meskipun namanya berubah beberapa kali, pada prinsipnya hal tersebut tidak merubah fungsinya secara signifikan, yaitu sebagai sebuah Museum dan Balai Penyelamatan Benda Cagar Budaya di Jawa Timur.

Koleksi Museum Trowulan

Museum Majapahit, sesuai dengan nama dan sejarahnya memiliki koleksi yang di dominasi oleh benda cagar budaya peninggalan Majapahit. Dari berbagai bidang kehidupan seperti pertanian, irigasi, arsitektur, perdagangan, perindustrian, agama, dan kesenian, peninggalan-peninggalan sejarah tersebut dikelompokkan sesuai bidangnya. 

Koleksi-koleksi tersebut, secara keseluruhan ditata dengan rapi dan ditempatkan baik di dalam gedung, pendopo maupun di halaman museum.

Berikut ini adalah beberapa koleksi Museum Trowulan yang dikelompokkan berdasarkan bahannya sebagai berikut.

Ruang Pamer Pasejarah
1. Koleksi Tanah Liat (Terakota).
  • Koleksi Terakota Manusia.
  • Alat-alat Produksi.
  • Alat-alat Rumah Tangga.
  • Arsitektur.

2. Koleksi Keramik.
Koleksi keramik yang dimiliki oleh Museum Majapahit berasal dari beberapa negara asing, seperti Cina, Thailand dan Vietnam. Keramik-keramik tersebut pun memiliki berbagai bentuk dan fungsi, seperti guci, teko, piring, mangkuk, sendok dan vas bunga.

3. Koleksi Logam.Koleksi Logam
Koleksi Benda Cagar Budaya berbahan logam yang dimiliki Museum Majapahit dapat diklasifikasikan dalam beberapa kelompok, seperti koleksi mata uang kuno, koleksi alat-alat upacara seperti bokor, pedan, lampu, cermin, guci dan genta, dan koleksi alat musik. 

4. Koleksi Batu.
Koleksi Benda Cagar Budaya yang berbahan batu berdasarkan jenisnya dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok sebagai berikut: Koleksi Miniatur dan Komponen Candi, Koleksi Arca, Koleksi Relief, Koleksi Prasasti.

Arca Batu
Koleksi Arca Batu Museum Trowulan

Selain koleksi Benda Cagar Budaya yang berbahan batu yang dimiliki oleh Museum Majapahit, juga terdapat alat-alat dan fosil binatang dari masa prasejarah. Dan, satu benda yang mungkin jarang kita lihat dan merupakan salah satu yang menjadi sabab-musabab nama Majapahit adalah buah Mojo, yang tumbuh subur di samping mushola.

Buah Mojo
Buah Mojo

Penutup

Demikian sekelumit ulasan tentang Museum Trowulan atau Museum Majapahit sebagai pilihan wisata sejarah bagi keluarga.

Semoga Bermanfaat..


Sumber: mengenal kepurbakalaan MAJAPAHIT di daerah Trowulan – BPCB Mojokerto.


2 komentar:

  1. Mudah-mudahan tetap lestari peninggalan budaya kita.
    Bisa untuk pembelajaran generasi berikutnya.

    BalasHapus